Rapat itu dijadikan kesempatan bagi anggota legislatif untuk meminta aspirasi masyarakat yang dititipkan kepada anggota dewan agar diperjuangkan. Salah satu anggota DPRD Sinjai dari Fraksi Golkar, Wahyu, meminta janji kepada Ketua DPRD yang berasal dari Fraksi Gerindra untuk memberikan pendapatnya sebesar Rp 500 juta per anggota dewan.
Wahyu Kecewa, Fraksi Gerindra seolah melupakan janji-janji politik saat itu. “Saat itu kami diundang rapat untuk mencabut mosi tidak percaya, dan Ketua Fraksi Gerindra berjanji akan mewujudkan visi kami Rp 500 juta pada 2023, maka mosi tersebut kami cabut,” kata Wahyu, Senin 22/08/202.
Oleh Karena itu, Wahyu dari Fraksi Golkar meminta komitmen Fraksi Gerindra untuk memenuhi janji tersebut. Ia juga meminta untuk menyampaikan daftar usulan dari masing-masing anggota DPRD. Karena itu, jika usul itu tidak bisa dikabulkan, dia dan rekan-rekannya dari DPRD akan menolak hasil rapat paripurna Badan Anggaran (Banggar) tahun anggaran 2023.
"Biar Banggar sepakati tapi kami akan tolak keputusannya jika pokok-pokok pikiran kami tidak diakomodir," tambahnya.
Terpisah salah satu masyarakat Sinjai Utara, Arfan mengatakan bahwa wakil rakyat yang ada di DPRD sudah tidak mengurus soal kebutuhan dasar rakyat atau keluhan rakyat. Pasalnya, masyarakat di tengah kesulitan air bersih mereka sibuk mewakili kepentingan pokirnya sendiri. "Lucu wakil rakyat kita seharusnya mereka fokus mencari solusi bagaimana agar kebutuhan air bersih rakyat terpenuhi, justru mereka pada fokus ngurus pokir," ungkapnya.
